Tanya Psikolog

Kembali Ke diskusi
Selamat pagi dok, saya adalah perempuan usia 32 tahun. Saya sudah menikah dok dengan seseorang yang sudah saya kenal dari waktu duduk dibangku SMA dan akhirnya kamu sekarang sudah menikah. Beberapa tahun lalu sebelum saya menikah sama suami, saya sudah pernah menikah dengan seseorang yang dijodohkan sama orang tua saya namun kami tidak cocok dan dia sering menggunakan kekerasan baik fisik maupun verbal sehingga kami memutuskan untuk berpisah dan itu membawa trauma sendiri untuk saya. Saya takut ketemu laki-laki dan saya takut menikah, namun teman saya waktu SMA ini datang untuk waktu yang cukup lama dan menyakinkan saya bahwa dia berbeda dengan yang lain akhirnya kami memutuskan menikah. Waktu kami dekat sebelum menikah dia pernah selingkuh dengan seseorang yang juga saya kenal dan itu pacar dia waktu dulu SMP namun saya mencoba untuk tetap memperbaiki dan percaya dengan semua janji2nya. Setelah 2tahun kami menikah saya tidak pernah menaruh rasa curiga apapun terhadap suami saya, percaya dengan hal apapun yang suami saya lakukan diluar sana, karena kesibukan kami yang sama-sama bekerja, kami membagi tugas rumah dan itu juga disepakati sama suami saya, kita selalu melakukan pekerjaan bersama namun ternyata dia selingkuh lagi dengan pacar waktu SMPnya ini. Masyaallah rasanya dada saya sehat, setiap hari saya nangis, tidak bisa tidur, saya suka masuk dan mengunci diri dikamar mandi untuk menenangkan diri. Ternyata selama ini suami saya cerita ke perempuan teman SMPnya kalau saya tidak menjalankan tugas saya dengan baik, saya tidak pernah memasak.an dll. Perempuan teman sama SMPNya ini juga sudah menikah tapi mereka bisa jalan berdua sedangkan saya dirumah percaya penuh dengan suami saya, uang bulanan berkurang dengan alasan tidak dibayar penuh oleh tempat kerjanya saya percaya saja tetapi kenyataan yang terjadi adalah uang bulanan itu berkurang karena uang dipakai sama suami untuk maen2 sama perempuan itu. Sampai akhirnya saya tidak mampu menahan, saya datang ke rumah perempuan itu untuk minta tolong supaya tidak mengganggu saya dan suami. Saya pikir masalah berhenti disitu, ternyata tidak. Suatu malam habis maghrb perempuan itu datang ke rumah saya katanya meminta maaf, tapi ternyata disitu tidak seperti itu perempuan itu memaki2 saya katanya tidak pecus mengurus suami, dia kasihan dengan suami saya makanya dia melayani suami saya, dia juga bilang katanya dia masih sayang dan cinta sama suami saya padahal posisinya sekarang perempuan itu punya suami. Ya Allah hatinya saat ini hancur, dan takut dengan suami saya sendiri, banyak hal yang membuat saya cemas, saya tidak mau rumah tangga saya berantakan karena perempuan itu apalagi dengan keadaan saya yang sudah pernah gagal dalam pernikahan. Tapi saat saya melihat suami saya, saya takut dia akan melakukan hal yang sama berulang meskipun saat ini dia sudah berjanji akan berubah tapi saya tetap takut hati saya dikecewakan lagi. Mohon bantuannya dok. Terima kasih banyak
Dijawab oleh:

CH. Widayanti, S.Psi., M.Si., M.Psi., Psikolog

15 Oct 2025

Psikolog

Halo Ibu, terima kasih sudah berbagi cerita yang begitu berat dan jujur. Dari yang Ibu sampaikan, tampak bahwa Ibu sedang mengalami tekanan emosional yang sangat besar akibat pengkhianatan dan perlakuan tidak pantas dari suami serta perempuan tersebut. Reaksi seperti menangis terus-menerus, sulit tidur, dan rasa takut yang muncul adalah bentuk respons trauma dan luka batin yang belum pulih.

Langkah pertama yang bisa Ibu lakukan sekarang adalah menenangkan diri secara bertahap — misalnya dengan mengatur napas perlahan setiap kali rasa sesak muncul, membatasi kontak dengan pihak yang memicu stres, serta memberi ruang bagi diri sendiri untuk beristirahat dan menangis bila perlu.

Saya sarankan Ibu juga mulai menjalani sesi konseling atau terapi agar bisa memulihkan rasa aman, kepercayaan diri, dan mengurai trauma masa lalu yang ikut terbuka kembali. Dari sana nanti kita bisa buatkan rencana pemulihan emosional yang bertahap dan sesuai kondisi Ibu.