Dijawab oleh:

CH. Widayanti, S.Psi., M.Si., M.Psi., Psikolog

06 Apr 2024

Psikolog

Halo Ibu, perlu dipastikan terlebih dahulu super aktifnya anak ini apakah dalam batas normal dalam tumbuh kembangnya ataukah memang ada gejala gangguan pemusatan perhatian dan atau hiperaktifas (ADHD/GPPH). Disamping itu tidak hanya ibu tentunya yang perlu menjaga kesehatan metal dalam mendampingi tumbuh kembang anak, termasuk ayah dan sekitar yang mendampingi. Ibu dapat mengurangi stres dengan mengetahui bagaimana pola asuh dan mendampingi anak yang aktif/hiperaktif yaitu;

  1. terima kondisi anak dan jangan menyalahkan diri sendiri/orang lain
  2. bekerjasama dengan anggota keluarga yang berkaitan langsung dengan pengasuhan anak sehari-hari (Ibu, Ayah, Nenek, Kakek, dan kerabat lainnya) perlu ada kesepakatan cara menangani kondisi anak yang sama, karena perbedaan penanganan dapat menyebabkan kebingungan pada anak
  3. bantu anak berlatih dengan aktivitas teratur dan menyelesaikan apa yang ia kerjakan sampai tuntas sesuai tahap-tahap aktifitas (dapat dibantu dengan menyusun jadwal kegiatan)
  4. mengajarkan anak untuk selalu menjaga kerapian dan mengembalikan barang ke tempat yang sama setelah selesai memakainya
  5. pastikan untuk tidak mengomel atau berbicara dengan kalimat yang panjang ketika meminta anak melakukan suatu hal karena anak hiperaktif cenderung kesulitan dalam mengikuti instruksi. Jadi agar mudah dipahami dan diikuti, usahakan Bunda berbicara dengan jelas, spesifik, dan singkat. Misalnya, “Ayo mandi,” atau “Kembalikan mainan di box.
  6. berikan pujian jika anak berperilaku baik
  7. temukan dan kembangkan bakat anak sehingga dengan bertambahnya keahlian anak, maka ia akan merasa lebih berharga dan percaya diri (tes Bakat bisa secara online di PsikologOnloni.id)
  8. jangan membentak atau menghukum anak ketika melakukan hal yang memang belum bisa ia kontrol atau mengerti, ibu dapat membantu anak memahami apabila ia melakukan hal yang tidak terpuji, akan ada konsekuensi tidak menyenangkan yang mengikuti.